ASAM, BASA, DAN GARAM
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari asam, basa, dan garam,
Peserta didik mampu:
1. Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam netral melalui alat indicator yang tepat.
2 Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
A.
Sifat-Sifat
Asam, Basa, dan Garam
Bagaimana rasa permen
vitamin C atau kuah bakso yang diberi cuka? Tentu kamu akan menjawab rasanya
masam. Pernahkah kamu mencicipi garam? Bagaimana rasanya? Bagaimanakah rasa
jamu?Rasanya pahit atau manis? Rasa pahit merupakan salah satu sifat
zat yang bersifat basa.
Memang, sejak zaman dahulu asam, basa, dan garam sudah dikenal, karena banyak
bahan makanan atau minuman yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bersifat
asam, basa atau garam. Coba kamu sebutkan contoh bahan makanan atau minuman
yang bersifat asam. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum
yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam
asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Apakah sifat
asam, basa, dan garam itu? Coba kamu perhatikan larutan pembersih porselin atau
keramik. Apa yang terjadi jika larutan pembersih tersebut terkena lantai
keramik? Coba kamu simpulkan sifat-sifat asam! Pernahkah kamu
mencuci dengan deterjen atau sabun? Apayang kamu rasakan pada tanganmu itu?
Apakah licin dan terasa panas? Seperti halnya dengan sabun,basa bersifat
kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein
di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Kita dapat
mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan
basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman.
Bagaimanakah cara mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman? Kamu dapat
mengenali asam dan basa dengan menggunakan indikator. Indikatorya itu suatu
bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan
menimbulkan perubahan warna.
1. Asam
Kamu sudah mengetahui
jika asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah
zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion
H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen.
Tahukah kamu perbedaan antara ion, kation, dan anion? Ion adalah atom atau
sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan
listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif. Sifat
khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam,
marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif.
Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi
(II) klorida (FeCl2). Asam asam apa sajakah yang ada dalam kehidupan
sehari-hari kita? Mari kita cermati table berikut.
Nama
Asam
|
Rumus
Kimia
|
Terdapat
Dalam
|
Asam asetat
|
CH3COOH
|
Larutan cuka
|
Asam askorbat
|
C6H8O6
|
Jeruk, tomat, sayuran
|
Asam sitrat
|
C6H8O7
|
Jeruk
|
Asam borat
|
H3BO3
|
Larutan pencuci mata
|
Asam karbonat
|
H2CO3
|
Minuman berkarbonasi
|
Asam klorida
|
HCl
|
Asam lambung
|
Asam nitrat
|
HNO3
|
Pupuk,
peledak TNT
|
Berdasarkan asalnya, asam
dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organic dan asam anorganik. Tahukah
kamu apa bedanya? Asam organic umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak
terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena
sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai
kebutuhan manusia.
2. Basa (Hidroksida)
Jika kamu mencuci tangan dengan
sabun, apa yang kamu rasakan pada tanganmu? Dalam keadaan murni, basa umumnya
berupa Kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan
sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu senyawa yang jika
dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh
karenaitu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui
rumus kimia suatu basa, maka untuk member nama basa, cukup dengan menyebut nama
logam dan diikuti kata hidroksida.
Soal
Tulislah nama dari
senyawa basa berikut!
a. NaOH c. KOH
b. Ca(OH)2 d.
Mg(OH)2
Pembahasan
a. NaOH = Natrium
hidroksida
b. Ca(OH)2 = Kalsium
hidroksida
c. KOH = Kalium
hidroksida
d. Mg(OH)2 = Magnesium
hidroksida
Tahukah kamu, basa apa yang ada di sekitar kita? Mari kita
cermati table berikut ini.
Tabel 2.2 Beberapa Jenis
Basa yang Telah Dikenal
Nama Basa
|
Rumus Kimia
|
Terdapat Dalam
|
Aluminium hidroksida
|
Al(OH)3
|
Deodoran, obatmaag
|
Kalsium hidroksida
|
Ca(OH)2
|
Plester
|
Magnesium hidroksida
|
Mg(OH)2
|
Obat pencahar (antacid)
|
Natrium hidroksida
|
NaOH
|
Sabun pembersih saluran
air
|
3. Garam
Jika mendengarkata
”garam”, pastilah yang terbayang pada benakmu adalah garam dapur. Garam dapur
memang merupakan salahsatu contoh garam. Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah
kamu melihat orang yang sakit perut (maag dan sejenisnya)? Tahukah kamu mengapa
orang yang sakit maag
minum obat sakit maag atau antacid? Apakah antacid itu? Orang mengalami
sakit perut disebabkan asam lambungyang meningkat. Untuk menetralkan asam
lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang
dapat menetralkan kelebihan asamlambung (HCl). Umumnya zat-zat dengan sifat
yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru.
Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam
akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.
H+ (aq) +
OH- (aq) H2O (ℓ)
Asam
Basa
Air
Karena air bersifat
netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Apakah terjadi
reaksi antara ion negative dari asam dan ion positif logam dari basa? Ion-ion
ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang
terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam
larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan
bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut
juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.
Mari kita simak contoh
reaksi pembentukan garam berikut!
Asam
+ Basa
Garam+
Air
Asamklorida+
Natriumhidroksida
Natriumklorida
+ air
HCl (aq) + Na OH (aq)
Na
Cl (aq) + H2O (ℓ)
Walaupun reaksi asam
dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu
bersifat netral. Sifatasam basadari larutan garam bergantung pada kekuatan
asamdanbasa penyusunnya.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat
netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah
NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan
disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa. Contoh asam kuat adalah HCl,
HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Simaklah beberapa garam yang telah dikenal dalam
kehidupan sehari-hari pada tabel berikut. Apa sajakah garam yang ada dalam
kehidupan kita?
Tabel 2.3 Beberapa Garam yang Telah Dikenal
Nama Garam
|
Rumus
|
Nama Dagang
|
Kegunaan
|
Natrium
klorida
|
NaCl
|
Garam
dapur
|
Penambah
rasa
|
Kalsium karbonat
|
CaCO3
|
Kalsit
|
Bahan
cat
|
Kalium nitrat
|
KNO3
|
Salpeter
|
Pupuk
|
Kalium karbonat
|
K2CO3
|
Potas
|
Bahan sabun
|
4. Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit
Pernahkah kamu melihat seseorang mencari ikan dengan
menggunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari aki? Apa yang
terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus listrik itu
dicelupkan ke dalam air sungai? Ternyata ikan yang berada di sekitar ujung alat
itu terkena aliran listrik dan pingsan atau mati. Apakah air dapat
menghantarkan listrik? Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang
buruk. Akan tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka
larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan
dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan
elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat
yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan larutan nonelektrolit.
Contohnya adalah larutan
gula dan larutan urea. Untuk mengetahui suatu larutan
dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, dapat diuji dengan alat penguji
elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda yang
dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu,
serta bejana yang berisi larutan yang akan diuji. Mari
kita lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui apakah asam, basa, dan garam
dapat menghantarkan arus listrik.
B.
Identifikasi Asam, Basa, dan Garam
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat
asam, basa, maupun netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam
dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat
digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah
zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam.
Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan
kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.
1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan
larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus
merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan
dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan
dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak
berubah warna.
0 comments:
Post a Comment